Minggu, 16 Januari 2011

Makna Anak Bagi orang tua

Semua anak membutuhkab timangan penuh kasih sayang. Namun alangkah malang sebagian bocah malahan dianiaya dengan keji , disetrika, dibakar, dipukul, diperkosa, disiram air panas, bahkan dibunuh. Hati siapa yang tak tersayat melihat anak-anak malang ini.
                Dalam pernyataan di sebuah media elektronik, kak seto Mulyadi menyatakan bahwa penyebab atau pemicu kekerasan terhadap anak karena paradigma/main set (cara berfikir) keliru orang tua bahwa anak sebagai  hak milik yang boleh diperlakukan sekehendaknya. Ditambah dengan factor kemiskinan, frustasi, depresi, stress, dan alas an persiapan masa depan anak.
               Menurut psokiater Terry E. Lawson ada empat macam child abuse (perlakukan kekerasan terhadap anak), yaitu emotional abuse, verbal abuse, physical abuse, dan sexual abuse. Emotional abuse, apabila orangtua, pengasuh, atau pelindung mengabaikan, menelantarkan kebutuhan-kebutuhan anak untuk dilindungi dan diurus, misalnya ketika anak meminta perhatian ingin dipeluk, lapar, ingin buang air, dll. Verbal abuse adalah kecenderungan untuk membentuk anak, memaki, mengumpat, dijuluki panggilan buruk. Dll. Physical abuse anak mengalami penganiayaan fisik, pemukulan, cubitan dll. Sexual abuse, kekerasan seksual, umumnya terjadi di atas usia 18 bulan.
1. Gudang Informasi
2. Mapasanda
3. Traffic Search Engine
4. ArtikelKomputer Bisnis Internet Design Grafis
5. SettingPercetakan
6. Download Logo Gratis
7. fansclubartis
8. SEO Tutorial
9. blog dofollow
0. ilmu belajar komputer
                Ada beberapa makna bagi orang tua yang harus di lakukan :
1.       Investasi Orang tua. Dalam sebuah hadist diterangkan bahwa semua amal akan putus kecuali doa anak yang sholeh. Anak diharapkan sebagai penyejuk hati dan iman bagi orang yang bertakwa (Q.S. 25:74).
2.       Ujian Orang tua. Anak menjadi ujian kesabaran bagi orang tua dalam masa yang panjang, membesarkannya dari sejak pembuahan, masa kandungan, dilahirkan, balita, prasekolah, sekolah, baligh, dan seterusnya, “sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu) di sisi Allahlah pahala yang besar.” (Q.S. At-Taghabun:15).
3.       Perhiasan dunia, Anak adalah ssalah satu kesukaan manusia untuk memilikinya, salah satu kebanggaan, dan kebahagiaan dunia. Arti kepemilikan yang mengandung amanat titipan Allah swt. Sebagai penciptaannya.”Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia.”(Q.S. Al-Kahfi:46).
4.       Dikasihi, Anak berhak mendapat kasih sayang orang tua yang pengasih. Terkecuali orang tua itu telah menghilangkan potensi naluri kasih sayangnya sendiri, sehingga Allah pun tidak mencurahkan sayangnya pada orang tua itu, “Siapa yang tidak mengasihi tidak akan dikasihi”. (H.R. Bukhori)
5.       Pertanggungjawaban dunia akherat, kelak orang tua akan dimintai pertanggungjawaban atas anak mereka,
Ibnu Umar r.a. berkata, nabi saw. Bersabda, “Setiap kamu adalah pemimpin dan akan diminta tanggung jawabnya tentang yang dipimpinnya, seorang laki-laki adalah pemimpin terhadap keluargnya. Dan seorang perempuan adalah pemimpin di rumah suaminya dan terhadap anaknya. Maka kalian semua adalah pemimpin dan kalian semuanya akan dimintai tanggung jawab atas apa yang dipimpinnya”. (H.R. Bukhari dan Muslim).
6.       Membekali iman dan nafkah lahiriah, Memperhatikan aspek kesejahteraan ekonomi dan keimanan anak,  Memperhatikan aspek kesejahteraan ekonomi dan keimanan anak. “dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”. (Q.S. An-Nisa 4:9).
7.       Melakukan amar Ma’ruf nahi mungkar, “bukan dari golonganku, orang yang tidak menyayangi yang kecil dan menghormati yang tua dan menyuruh yang ma’ruf dan mecegah yang munkar”. (H.R. Tirmidzi).
8.       Instropeksi dan memperbaiki diri dari dosa, “Takutlah Allah dimanpun engkau berada, iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, dan berperilakulah kepada manusia dengan akhlak yang baik.” (H.R. Ahmad dan Tirmidzi). “kebaikan adalah akhlak yang baik dan dosa adalah apa-apa yang meragukan dalam jiwamu dan engkau tidak suka dilihat orang lain dalam melakukan hal itu.” (H.R. Muslim).
9.       Mampu menahan emosi, Abu Hurairah berkata, Rasullullah saw. Bersabda, “orang kuat adalah bukan orang yang kuat di antara kalian, tetapi ia yang mampu mengendalikan amarahnya.” (H.R. Bukhari). Abu Dzar r.a. berkata, rasullullah saw. Bersabda, “Jika kalian marah dalam keadaan berdiri hendaklah duduk. Maka kemarahan akan meninggalkan kalian, jika belum maka hendaklah tiduran.” (H.R. Ahmad dan tirmidzi).
Sumber: Percikan Iman 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Friends

Followers

Fave This

Gudang Informasi Copyright © 2009 Not Magazine 4 Column is Designed by Ipietoon Sponsored by Dezigntuts